Hidup hidupilah organisasi
Pagi itu susasana kampus sepi, hanya
terdapat satpam dan mahasiswa yang rajin berolahraga, salah satu mahasiswa
berpakaian rapi berjalan seorang diri di pengujung jalan, dengan membawa
segenggam dokumen di tanganya.
Rupanya, Firda (22) perempuan tangguh yang
menjabat sebagai ketua umum KM-Jatim UIN Sunan
Gunung Djati Bandung 2016 tengah membawa dokumen untuk pergantian formatur
organisasi tahunan mahasiswa KM-Jatim periode 2016-2017, lokasi pelantikan
tersendiri bertempat di Saung At-Tamur, berjarak 5 km dari kampus yang berarti
memaksa Firda dan segenap anggotanya naik angkot menuju lokasi pelantikan. “Tugas
saya sebagai ketua sudah selesai, kini saatnya memulai estavet organisasi
mencari ketua muda baru demi hidupnya organisasi ini,” ujar Firda.
At-Tammur sendiri adalah tempat favorit
bagi kalangan organisasi daerah yang ingin menyelenggarakan acara, dengan saung
bamboo khasnya dan fasilitas yang mencukupi, At-Tammur lebih dari cukup dijadikan
alasan itu tersendiri, masalah administrasi pun bisa dibilang sangat bersahabat
untuk penggunaan sehari pihak At-Tammur memasok harga 150 ribu kurang lebih. “sudah
menjadi favorit mahasiswa tempat ini,” ujar salah satu anggota KM-Jatim
Wanita asal Banyuwangi tersebut mengambil
jurusan Ilmu komunikasi kosentrasi Jurnalistik, organisasi KM-Jatim sendiri berdiri
satu tahun kemarin, yang berarti Firda adalah ketua umum pertama KM-jatim, bisa
dibilang masih dalam proses grow up organisasi ini, anggota sendiri berkisar
150 mahasiswa aktif.
Acara pelantikan KM-Jatim di mulai pukul
08:30, meskipun banyak yang telat acara harus di mulai berdasarkan rundown
acara tersebut, acara pelantikan ini mengundang beberapa dosen dari Jawa timur
sendiri guna untuk mempererat silaturahmi antara mahasiswa jawatimur dengan dose
nasal jawa timur. Tugas dosen sendiri dalam acara tersebut untuk mengisi materi,
diantaranya materi tentang kemahasiswaan, kedaerahan, dan tentang
keorganisasian. “hidup hidupilah KM-Jatim jangan mencari kehidupan di KM-Jatim,”
ucap bapak Ali Shodiqin selaku dosen pemateri.
Dalam pelantikan terdapat 40 pengurus yang
dilantik pada hari itu, struktur kepengurusan telah di sepakati dalam mubbes
yang di selenggarakan pada 17 November 2017, antara lain ketua terpilih
2017/2018 Muhammad Asy Ari wakil ketua umum terpilih Asrori Fahrudin dan beberapa
bidang yakni, kordinatur pengembangan aparatur organisasi (PAO), Departemen
nalar dan intelektual, Departemen sosial komunikasi dan informasi, Departemen
bakat dan minat, dan Departemen kewirausahaan. Menurut ketua baru terpilih
merekalah yang terbaik sebagai pengurus estavet guna untuk menjadikan organisasi
yang lebih baik dan lebih solid.
Sejak menerima amanah pada hari itu, Ary
harus dapat membagi waktunya untuk keluarga jawa timur dan perkuliahanya agar
tidak menganggu satu sama lain,yang menyebabkan tidak konsisten dalam mengurus
hal itu, Ary sebagai ketua umum terpilih dengan cara aklamasi, walaupun
organisasi KM-Jatim masih sangat muda namun semangat solidaritas anggota takkan
terkalahkan dari organisasi lainnya.
Ary tidak menyiakan kesempatan menjadi ketua KM-Jatim, pasca acara
pelantikan, ary sangat senang mengikuti kajian lintas Orda di kalangan
organisasi Mahasiswa UIN Bandung, apa yang di dapat dalam kajian tersebut ketua
menyimpulkan dan menjadikannya sebagai ilmu baru di organisasi KM-Jatim. “materi
dalam lintas orda sangatlah luas, dan para anggota wajib memngetahuinya,” ujar ary.
Para panitia sangatlah antusias dalam acara pelantikan, terutama
pada bagian bendahara bagian ini menjadi sangat vital bagi organisasi, apalagi
organisasi KM-Jatim yang mayoritasnya sebagai mahasiswa perantau. Setelah bagian
bendahara, terdapat bidang konsumsi yang sangat sibuk menyediakan konsumsi bagi
para tamu undangan maupun para anggota yang datang, bidang acara sendiri telah menyusun
rundown acara sedetail mungkin agar acara tersebut berjalan dengan lancer dan
baik.
Pembina organisasi sendiri berharap yang
lebih baik bagi kedepanya, kesalahan yang terdapat di masa lalu akan sesegera
mungkin di perbaiki pada masa mendatang “anakku, kalian di perantauan jauh dari
keluarga, maka bangunlah keluarga mu sendiri disini, agar kamu merasa hidup
pada lingkunganmu,” saran dosen pembina organisasi.
